Minggu, 31 Juli 2011

Pria lajang yang berkualitas

Saya mau Anda berhitung sejenak, sudah berapa lama Anda melajang?

Banyak orang merasa malu jika harus mengakui dirinya lajang. Apapun alasannya, semakin lama single, semakin malu menyatakannya. Padahal sebenarnya tidak ada yang salah dengan menjalani kelajangan dengan gaya hidup yang bermutu.

Selain itu, seorang pria single bisa punya lebih banyak kesempatan bersenang-senang dengan teman pria dan wanita. Seorang pria single dapat berkonsentrasi penuh memuaskan diri dengan penitian karirnya. Seorang pria single juga biasanya punya kebebasan waktu untuk menelusuri hobi atau minat pribadi.

Jadi dibandingkan dengan pria yang sudah berpasangan, kondisi lajang justru bisa memberi lebih banyak kemewahan dalam hidup Anda, bukan?

Pertanyaan yang perlu Anda renungkan adalah...

... apakah sekarang Anda sudah menggunakan seluruh hak-hak kemewahan tersebut?

Karena jika tidak, akan sangat wajar jika Anda merasakan sengat racun kesepian yang bernama depresi.

Dan yang lebih lucunya lagi, jika Anda berusaha mencari kekasih karena merasa kesepian seperti itu, justru entah bagaimana semua wanita seakan bergerak menjauh dari Anda. Sadari bahwa semakin Anda mengejar, semakin mereka berlari. Semakin Anda merayu, semakin mereka kehilangan minat pada Anda. Kalaupun Anda beruntung dan berhasil menemukan pacar baru, depresi kesepian itu tidak akan hilang begitu saja, seperti yang sudah saya jelaskan di Pacaran Tidak Obati Kesepian.

Sobat, kelajangan yang tidak dimanfaatkan malah akan cenderung berbalik merugikan Anda! Ada banyak sekali hal yang HARAM Anda lewatkan begitu saja ketika Anda masih single. Coba pikir saja sendiri: apa saja yang bisa Anda lakukan ketika sedang dalam keadaan lajang? Kualitas hidup dan kemewahan apa saja yang sudah Anda lewatkan serta lupa syukuri selama ini?

Renungkan prinsip-prinsip pokok berikut ini:


1. KEBEBASAN, KEBEBASAN, KEBEBASAN. Kebebasan akan membuat Anda hidup lebih meriah spontan, seperti anak kecil yang masih minim tanggung jawab. Penting sekali bagi Anda untuk menggunakan kebebasan waktu-energi-finansial ini untuk meningkatkan kualitas hidup semaksimal mungkin.  Anda dapat pergi kemana saja dan memutuskan apa saja tanpa perlu mendiskusikannya pada seseorang. Anda bisa bertingkah gila tanpa merepotkan siapa pun selain diri Anda sendiri. Anda tidak perlu dipusingkan dengan rutinitas memberi kabar dan menanyakan kabar tentang kekasih Anda. Tidak ada kewajiban untuk meminta ijin, tidak ada rasa bersalah jika ingin pergi bersenang-senang dengan sahabat Anda.

Ini sepertinya common sense biasa saja, tapi kebebasan adalah kemewahan terbesar yang baru akan Anda rindukan jika nanti sudah punya pasangan. Jangan sia-siakan waktu ini, nikmati kebebasan Anda sekarang juga. Ini perintah!


2. KEUANGAN SEPENUHNYA MILIK ANDA. Salah satu keuntungan dari single adalah Anda tidak perlu membagi pendapatan Anda untuk keperluan rutinitas percintaan. Hubungan itu menghabiskan uang. Orang yang berpacaran wajib menyisihkan pengeluaran tambahan untuk mentraktir kekasih makan dan jalan-jalan setiap minggunya.

Menjadi lajang berarti seluruh kekuatan finansial Anda adalah sepenuhnya milik Anda, bebas untuk digunakan memuaskan diri sendiri. Anda bisa membeli gadget terbaru dan asesorisnya. Anda bebas menonton berbagai film, konser dan mengunjungi party lebih banyak daripada sebelumnya. Anda bisa bebas meledakkan budget untuk keperluan kesehatan dan fitness.

Jika Anda baru saja putus, maka segera salurkan kelebihan uang yang ada yang sebelumnya dipakai untuk menyenangkan kekasih Anda- kini untuk memuaskan hati dan diri Anda sendiri, misalnya dengan membeli Playstation 3 yang selalu Anda incar selama ini. Anda berhak menikmati hasil jerih payah Anda. Anda berhak untuk membahagiakan diri Anda sendiri. Bahkan, saran saya... jangan pernah pelit untuk diri Anda sendiri!


3. SUPER MINIM STRESS. Coba ingat setiap kali berada dalam hubungan, Anda jadi begitu terikat sehingga malas melakukan aktivitas lain di luar berpacaran. Anda jarang berolahraga, jarang membaca buku, jarang bertemu dengan orang-orang baru, jarang punya waktu untuk diri sendiri. Tidak heran jika Anda merasa lelah dan depresi, seluruh sumber daya hidup Anda dihabiskan untuk menjaga kelanggengan hubungan.

Itulah yang terjadi dalam kehidupan berpacaran, bertunangan, atau berumahtangga. Ketika lajang, Anda hanya perlu mengurusi diri sendiri. Anda tidak perlu lagi didera depresi berusaha menebak-nebak isi hati kekasih Anda, stress karena perulangan konflik dengannya, atau makan hati terpaksa menyenangkan hati keluarganya juga. By default, manusia mudah terserang stress ketika terlalu banyak berusaha mengurusi dan menyenangkan orang lain.

Ketika lajang, Anda kembali menjadi orang yang terpenting dan paling utama di dalam hidup Anda. Anda hanya bertanggung jawab pada diri Anda sendiri, tidak perlu lagi memusingkan tetek bengek yang tidak Anda sukai. Pria yang kokoh dan lihai memegang kendali dalam hidupnya sendiri pasti akan lebih sehat secara mental dan fisik, selain juga terlihat seksi di mata wanita.

Membahagiakan dan memanjakan diri sendiri, itu adalah hal yang mudah, bukan?


4. EKSPLORASI DIRI. Sekalipun sudah berada di era yang mendukung emansipasi, wanita masih tetap memiliki keterbatasan jika dibandingkan dengan pria. Misalnya wanita lajang lebih cenderung dianggap tidak laku, sementara pria lajang tidak selalu dianggap demikian. Pria bisa sepanjang hidupnya berpetualang dan dianggap keren, sementara wanita yang terlalu banyak berpetualang dianggap tidak memiliki tujuan hidup. Ini memang kelebihan dan kunci dari kualitas seorang pria.

Jadi bagi kaum pria, semakin banyak ia mengeksplorasi dirinya dengan mencoba berbagai pengalaman, semakin tinggi nilai kualitasnya dibandingkan pria-pria lain. Saya ingin Anda dengan penuh kejujuran dan hati yang besar menjawab poin-poin berikut ini:
  • Hal-hal baru apa saja yang sudah Anda pelajari selama enam bulan terakhir?  Keahlian baru apa yang semakin Anda pertajam dalam tiga bulan terakhir?
  • Buku dan bacaan apa saja yang telah Anda habiskan dalam sebulan terakhir?
  • Perbedaan apa yang sudah Anda lakukan di minggu ini dibanding rekan-rekan pria Anda?
  • Pencapaian apa saja yang Anda miliki hari ini yang membuktikan bahwa Anda lebih baik daripada hari sebelumnya?
Seorang pria memiliki banyak sekali kekuatan dan kesempatan untuk memperlebar kapasitas dirinya. Hal-hal seperti itu biasanya hanya bisa dilakukan dalam periode masa lajang! Jika Anda sudah pernah pacaran, Anda pasti tahu ini.

Ketika Anda mengembangkan passion untuk menjadi diri yang terbaik dalam segala bidang, Anda akan menemukan lebih banyak kepuasan dan kenikmatan dalam hidup. Anda tidak lagi punya waktu untuk merasa kesepian.  Seperti kata seorang filsuf India bernama Omkar Phatak, "Being single is getting over the illusion that there is somebody out there to complete you and taking charge of your own life."

Keajaiban tambahan yang terjadi ketika Anda sibuk menikmati seluruh kemewahan masa lajang Anda tersebut, Anda malah nyaris dengan sendirinya menjadi magnet bagi para wanita. Kaum hawa tertarik dengan pria yang tahu cara menjaga dan mengasah dirinya seperti itu. Seorang pria yang sudah menajamkan kualitas diri hingga menjadi yang terbaik, alias Pria Glossy!

Mulai dari hari ini, arahkan segenap hati dan pikiran Anda untuk menjadi pria yang selalu menantang dirinya untuk pengalaman dan pengetahuan baru. Pria yang benar-benar tahu cara menikmati kelajangan dengan meriah, bukannya pria yang banyak mellow, mengeluh dan merasa kesepian saat single.

Catat dan kenali keempat kemewahan hidup di atas, lalu dan pergunakan sebaik mungkin. Kemewahan kualitas hidup Anda tidak dinilai dari kondisi keuangan ataupun kepemilikan Anda, melainkan dari seberapa banyak Anda mampu memanfaatkan kondisi alamiah Anda dan melipatgandakannya untuk kebahagiaan.  Jika Anda lalai memanfaatkannya, bukan saja Anda jadi depresi dan kesepian, tapi juga terjebak dalam kutukan single forever karena wanita tidak menyukai pria yang ‘miskin’ hidupnya.


Sahabat Anda,


Lex dePraxis

Kamis, 21 Juli 2011

Cari Pasangan! Bisa Tangkal 4 Masalah Kesehatan

TRIBUNNEWS.COM - Berdasarkan hasil riset, memiliki pasangan mempunyai banyak manfaat terutama bagi kesehatan.
Inilah beberapa masalah kesehatan yang bisa ditangkal dari sebuah hubungan romantisme:

1. Kesehatan mental
Penelitian dari Florida University tahun 2010 terhadap 1.621 mahasiswa menemukan bahwa secara keseluruhan orang-orang yang menjalani komitmen mengalami kesehatan mental lebih sedikit dibanding single. Pria dan wanita lajang cenderung memiliki depresi, kecemasan, gangguan mood, masalah penyesuaian diri, bunuh diri dan tekanan psikologis yang lebih tinggi.

2. Rasa sakit
Ungkapan 'Cinta itu menyakitkan" tidak selamanya benar. Justru ketika cinta itu mati, rasa sakit semakin terasa. Dalam sebuah studi dikatakan ada hubungan antara rasa sakit, perasaan cinta romantis dan aktivasi sitem dalam otak. Mencintai dan dicintai dapat mengalihkan perhatian seseorang dari rasa sakit dan ini mengirimkan sinyal ke otak lalu menurunkan aktivitas di daerah nyeri.

3. Umur pendek
Studi di Amerika Serikat tahun 2000 menunjukkan bahwa orang dewasa yang belum menikah memiliki peluang besar untuk mengalami kematian dini. Mereka yang menikah memiliki jaringan sosial yang lebih suportif. Anak-anak juga merangsang keluarga untuk terus hidup, meskipun sudah bercerai.

4. Sedih
Beberapa pasangan yang sedang mabuk cinta tampaknya tahu bagaimana caranya bersenang-senang untuk mendapatkan kebahagiaan. Studi memperlihatkan ketika kita melihat wajah orang yang benar-benar kita cintai, ada daerah-daerah tertentu di otak yang bergerak dan menimbulkan euforia.(*)

Rabu, 20 Juli 2011

Tips untuk meningkatkan fungsi otak

Otak manusia pada dasarnya hampir mirip dengan sebuah komputer biologis. Otak membutuhkan makanan, oksigen, dan otak juga butuh latihan. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan otak dengan melatihnya, memodifikasi, atau bahkan memanipulasinya. Seseorang mungkin tidak akan menjadi seperti Einstein, namun hal ini juga bukan alasan untuk tidak membuat otak menjadi lebih baik.
Beberapa tips yang insyaAllah dapat membantu meningkatkan fungsi otak :

1. Ambillah dosis EPA secukupnya
EPA adalah bahan kimia dalam minyak ikan yang merupakan makanan bagi otak, setiap orang pasti sudah mengetahuinya. Riset menunjukan bahwa minyak ikan dapat memfasilitasi peningkatan aktivitas pada otak, memperlancar peredaran darah, meningkatkan memori dan konsentrasi.

2. Seks secara teratur
Berhubungan seks dapat melepaskan senyawa kimia yang dapat meningkatkan kekuatan otak, menurut buku terkini “Teach yourself. Training your brain” yang ditulis oleh pengajar senior dan seorang ahli biologi. Seks adalah bentuk sempurna dari latihan, yang juga meningkatkan peredaran darah ke otak. Ia dapat mengurangi stress dan ketegangan yang dapat menurunkan efisiensi kinerja otak.

3. Kerjakan sebuah teka teki
Teka-teki silang, Sudoku atau yang lainnya dapat membuat otak tetap pada kondisi terbaik. Sama seperti otot, jika otot tidak terbiasa dilatih maka tidak akan meningkatkan kemampuannya.

4. Pergi berjalan kaki
Tidak ada yang dapat mengalahkan udara segar yang dapat menyegarkan pikiran yang dapat mengurangi percakapan mental yang mengganggu logika dan pikiran konstruktif. Berjalan-jalan pagi atau sore, joging di pinggiran komplek, dan lain hal yang bisa dilakukan untuk mencari udara segar dengan berjalan kaki.

5. Mempelajari bahasa baru
Mempelajari bahasa baru dapat mengurangi sindrom dementia (kemunduran otak) sampai dengan empat tahun menurut artikel yang dimuat pada New Scientist. Alasan pasti untuk hal ini belum diketahui, namun dipercaya bahwa ia memiliki hubungan erat dengan peningkatan peredaran darah dan koneksi saraf yang baik.

6. Tertawa
Tawa bukan saja merupakan obat terbaik, ia juga dapat meningkatkan fungsi otak dan menstimulasi kedua sisi otak pada saat yang bersamaan. Kata warkop : "Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang" hahaha..

7. Menjadi kreatif
Melukislah atau pelajari alat musik yang baru, bergabunglah dengan kelas kesenian atau bernyanyilah walaupun payah dalam hal tersebut. Menjadi kreatif memungkinkan untuk menemukan solusi baru untuk permasalahan yang sudah lama dan meningkatkan kesadaran pada saat yang bersamaan.

8. Belajar melempar barang
Riset dari Universitas Regensburg di Jerman memindai otak dari seorang juggler (pemain sulap yang melemparkan barang) dan menemukan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan struktur otak. Setelah berlatih selama tiga bulan, otak akan menunjukan peningkatan signifikan pada dua bagian, yaitu bagian mid-portal dan posterior intraprietal sulcus kiri.

9. Berhubungan dengan sifat keanak-anakan
Einstein pernah berkata bahwa imajinasi lebih penting daripada pengetahuan dan ia menggunakannya pada beberapa eksperimen yang akhirnya membuatnya menemukan perhitungan paling terkenal sepanjang masa (E=MC²).

Wallahu 'alam bi shawwab.

Selasa, 19 Juli 2011

“Ajarkan Anak-anakmu Berenang, Berkuda dan Memanah”

Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, kakak sulung seperjalanan mengajarkan saya tentang Al-Quran dan Hadits. Beliau menjelaskan bahwa baik Al-Quran mau pun hadits sama-sama memiliki makna lahir dan makna batin. Makna lahiriah Al-Quran itu akan tetap langgeng selamanya, sementara makna lahiriah hadits bisa gugur namun makna batinnya tidak. Untuk bisa menyentuh makna batin Al-Quran dan hadits, kita harus suci juga, karena tak bisa menyentuh yang suci selain yang suci juga. Hal itu diungkapkan langsung dalam QS Al-Waqi'ah:

77. Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,

78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),

79. tidak menyentuhnya kecuali al-muthahharun.

Permasalahannya, dengan imajinasi, nalar, prasangka dan berbagai konstruksi yang sudah dimilikinya, pikiran manusia bisa saja membuat-buat tafsir atas Al-Quran dan hadits. (Hal ini akan semakin jelas terpahami kalau Anda belajar hermeneutika cukup mendalam.) Dan kalau dikatakan bahwa maksud yang disucikan dalam ayat itu adalah berwudhu, lantas bagaimana dengan kreativitas pikiran manusia yang tetap bisa menafsir-nafsir juga, sekali pun dikatakan bahwasanya diperlukan sekian puluh ilmu alat untuk menafsir, tapi bukankah itu pun bukan kesucian juga? Itu hanyalah membaca dan menafsir dengan berbagai tools produk kecendekiaan umat Islam?

Apalagi QS An-Najm pun menegaskan:

2. kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.

3. dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quraan) menurut kemauan hawa nafsunya.

4. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).

Lihatlah, betapa luar biasanya Rasulullah Muhammad saw. Bahwasanya wahyu itu bertingkat-tingkat. Wahyu tertinggi adalah Al-Quran. Sekarang bayangkan bahwa pesan berupa suara dari orang yang berbicara kepada Anda masih bisa dimediasi oleh udara untuk sampai ke telinga Anda, atau pesan ke hape Anda masih bisa dimediasi oleh gelombang elektromagnetik yang merambat di udara. Nah, Al-Quran, adalah pesan dari Allah Ta'ala yang apabila disampaikan kepada qalb Muhammad dengan perantaraan alam semesta ini, maka tiada yang sanggup. Maka dibawalah pesan itu oleh yang kuat, yaitu Jibril as ke dalam qalb Muhammad. Namun, ada wahyu-wahyu lain yang tingkatannya di bawah Al-Quran (bahkan Al-Quran pun menyatakan bahwasanya lebah, bumi dan ibunya nabi Musa pun mendapatkan wahyu). Nah, dari lisan Rasulullah saw kita mengenal hadist qudsi (istilah yang pertama kali dipopulerkan oleh Ibn 'Arabi), yaitu firman Allah yang tidak masuk dalam Al-Quran, dan kemudian hadits-hadits Rasulullah yang sebenarnya--merujuk pada ayat di atas--adalah wahyu juga namun dalam peringkat yang lebih rendah daripada Al-Quran. Jadi, bisakah Anda bayangkan keagungan Rasulullah Muhammad saw? Bahwa semua yang keluar dari lisannya adalah wahyu, dari mulai Al-Quran, hadits qudsi dan hadits-hadits? (Allahumma shali ala Muhammad...)

Menurut beberapa ulama (yaitu mereka yang khasya kepada Allah), al-muthaharun itu secara mudahnya adalah suci sesuci bayi. Saat manusia lahir, semuanya terlahir suci tanpa dosa. Saat bayi, indera manusia masih belum mampu bekerja secara maksimal, bahkan matanya pun perlu waktu sekian bulan untuk mulai menangkap suatu objek secara baik. Dalam kondisi seperti itu, bayi masih menggunakan indera jiwa. Karena itu, sering terlihat bayi tertawa-tawa melihat sesuatu padahal kalau kita coba gerakkan tangan kita secara cepat ke depan matanya, mata bayi itu tidak berkedip karena mata lahiriahnya belum bekerja secara baik untuk menangkap objek-objek lahiriah. Namun, semakin dewasa, manusia semakin sering membuat dosa, dan mata jiwa (yang sering disebut juga sebagai mata hati) itu perlahan-lahan mulai tertutup. Maka Al-Quran mengatakan bahwa yang buta bukanlah mata yang itu, tapi hati di dalam dada.

Setelah dewasa, karena yang kita percaya hanyalah indera lahiriah kita, maka kita pun berdalih ini itu hanya untuk membela kebutaan mata hati kita. Dalam salah satu hadis dinyatakan: "Jikalau tidaklah setan-setan itu mengelilingi qalb anak Adam, nicaya mereka dapat memandang ke alam malakut langit." Saat ini, kita yang sudah dewasa sudah lupa bagaimana rasanya memiliki mata hati. Terakhir kali kita memilikinya adalah saat masih balita, namun lama kelamaan yang kita anggap nyata hanyalah indera lahiriah kita ini. Bahkan dengan dalil-dalil agama kita bisa membantah adanya indera semacam itu, menyebut bidah mereka yang sudah dewasa namun mampu melihat ke alam malakut, mungkin untuk memberi kenyamanan juga pada diri kita sendiri atas butanya mata hati kita oleh tumpukan dosa dan dosa.

Kalau kita mau melihat sejenak, betapa anak kecil itu begitu murni dan seringkali tidak pendendam. Mereka akan bertengkar dengan teman sebayanya, entah berebut mainan atau memaksakan kehendaknya. Namun setelah mereka bertengkar dan menangis, toh 15 menit kemudian mereka sudah bermain bersama lagi. Seperti tak ada dendam. Namun, semakin mereka dewasa, mereka semakin meniru kita, orang-orang dewasa, yang egois dan pendendam. Prototipe manusia yang suci itu pun perlahan-lahan hilang, dan indera jiwanya lambat laun mulai tak berfungsi lagi seiring dengan semakin menguatnya tabiat buruk bentukan lingkungannya dan akhirnya hingga dia mulai menanggung dosanya sendiri. dan jadilah anak kecil yang suci itu menjadi manusia dewasa yang buta dan lumpuh semua indera jiwanya, menjadi seperti kita yang dewasa ini. Kita menjadi manusia yang keras hati, bahkan dalam beragama pun kita menyukai kekerasan serta menuding-nuding orang lain sebagai salah jalan atau sesat, dan juga ingin benar sendiri.

Nah, itu semua adalah pengantar untuk pembahasan tentang hadits berikut. Bahwasanya Rasulullah Muhammad saw dan juga Umar bin Khaththab pernah menganjurkan agar kita mengajarkan 3 hal kepada anak kita, yaitu: Berenang, Berkuda dan Memanah. Makna hadits itu secara lahiriah memang sesuai dengan konteks zaman itu, namun untuk zaman ini, bisa jadi secara lahiriah makna hadits tersebut sudah gugur (terutama berkuda dan memanah), namun makna batinnya tidak.

Hikmah BERENANG adalah serupa dengan yang pernah saya tuliskan dalam sebuah status:  "Dalam Al-Quran, laut itu melambangkan kehidupan dunia. Untuk melewatinya manusia harus membelah laut seperti Musa agar tak terbasahi, atau berjalan di atas laut seperti Isa, atau mengarunginya dengan bahtera. Hanya ikan mati yang akan menjadi seasin air laut. Jadilah seperti ikan hidup, yang merenangi lautan tanpa menjadi asin." Nah, hikmah dari berenang itu adalah mendidik anak untuk dapat mengarungi kehidupan ini dengan selamat dan bukannya tenggelam.

Hikmah BERKUDA adalah seperti simbol kuda yang tertuang dalam QS Al-Aadiyaat. Imam Al-Ghazali, misalnya, menceritakan bahwa kuda dan penunggang kuda beserta anjing pemburunya melambangkan jiwa sebagai penunggang, dan jasad sebagai kuda, dan anjing sebagai hawa nafsu. Tentu saja, anjing pemburu di situ adalah anjing yang sudah terlatih, jinak dan bisa dipakai untuk menangkap hasil buruan yang sudah dipanah, bukan anjing liar hawa nafsu milik kebanyakan dari kita, yang menggonggongi siapa pun dan menyerang siapa pun yang dianggap mengusiknya. Hikmah berkuda dalam hadits itu adalah mengajari anak disiplin untuk mengendalikan jasad beserta syahwat dan hawa nafsunya.

Hikmah MEMANAH adalah mendidik anak untuk fokus terutama pada energi minimalnya yang bisa menjadi pembuka langkah awal menuju dharma atau misi hidupnya yang sebenarnya, misi hidup yang menjadi amanah setiap individu saat "diutus" ke dunia ini. Pandangan ihwal manusia tanpa cetak biru ini tumbuh subur dalam pemikiran Barat berbarengan dengan runtuhnya pandangan tentang hierarki realitas. Alam tidak lagi dipandang bertingkat-tingkat. Realitas sejati hanyalah manifestasi fisik ini yang menjadi landasan penilaian untuk segala hal. Terlebih lagi, posisi Tuhan sebagai pencipta segala sesuatu telah dicoret dari pembicaraan filosofis; tabu untuk dibicarakan, seakan “pornografi” dalam filsafat.

Akan tetapi, pandangan tentang manusia tanpa cetak biru ini pun merembes ke dalam wilayah agama. Meski sampai saat ini agama masih mengakui adanya hierarki realitas, namun bagi kebanyakan pemeluknya, itu hanyalah sebuah konsep yang diyakini tapi tidak pernah dialami. Dalam Islam, misalnya, diyakini bahwa manusia itu diciptakan sebagai khalifah di muka bumi. Akan tetapi, konsepsi khalifah itu tidak menyentuh tataran bahwa manusia itu punya misi hidup khusus dan keahlian tertentu. Sepertinya bunyi keyakinan tersebut menjadi: “manusia adalah khalifah di muka bumi yang tidak ditentukan apa misi hidupnya dan harus menjadi siapa?” Apabila kita melihat pohon mangga, pastilah kita yakin bahwa yang dulu ditanam di tanah tersebut adalah benih mangga. Namun, apabila ada manusia yang menjadi nabi, itu bukanlah karena misi kenabian tersebut telah ditentukan sejak awal penciptaannya. Itu hanya sebuah kebetulan saja. Pandangan aneh seperti ini—yang tanpa sadar banyak dianut orang—lebih menyerupai campuran “skizofrenik” antara pandangan hierarki realitas ala agama dengan keyakinan manusia tanpa cetak biru ala filsafat Barat yang tidak mempercayai hierarki realitas.

Coba amati kisah hidup Einstein. Waktu kecil dia benar-benar anak yang payah. Dipandang bodoh dalam semua mata pelajaran, kecuali matematika. Bahkan gurunya menyatakan kelak bila Einstein besar, dia takkan menjadi apa-apa. Ternyata Einstein jadi fisikawan terbesar di abad dua puluh. Amati juga kisah hidup Thomas Alva Edison yang akhirnya dididik sendiri oleh ibunya setelah guru sekolahnya menolak mendidiknya. Setelah dewasa dia malah jadi seorang penemu. Dia bahkan betah melakukan eksperimen 3000 kali untuk menemukan lampu.

Apa yang paling mencolok dari kisah kedua tokoh itu? Energi minimal. Energi minimal itu semacam bayangan jati diri individu. Suatu kemampuan utama yang dimiliki seseorang yang mengalir mudah ketika mengerjakan sesuatu. Energi minimal tidak mengisyaratkan seseorang harus mengerjakan sesuatu tanpa kerja keras. Orang malah bisa kerja keras siang-malam, namun tidak merasa sedang bekerja susah payah. Setiap orang memiliki energi minimal, sehingga ada yang mudah mendalami filsafat, ekonomi, atau bahasa, dan lain sebagainya. Seseorang bisa saja bekerja keras menggeluti suatu hal, bukan dengan energi minimalnya, tetapi lebih kepada hasrat dan ambisi untuk meraih suatu hal. Guru yang baik mengajari, sementara guru sejati memberi inspirasi. Inspirasi akan membuat si anak didik mencari dan belajar dengan sendirinya. Inspirasi bisa memancing energi minimal keluar.

Coba lihat cahaya dari lampu pijar sepuluh watt. Betapa redupnya, untuk dipakai membaca pun hanya akan membuat mata kita rusak. Namun saat cahaya 10 watt itu difokuskan menjadi sinar laser, maka besi pun bisa ditembusnya. Lihatlah minyak yang tumpah di lautan, menyebar ke mana-mana namun saat kita celupkan tangan kita,, ternyata tumpaha minyak itu dangkal saja. Nah, mengajari anak memanah adalah agar dia fokus pada energi minimalnya, dan perhatiannya tidak menyebar dan terpecah ke mana-mana, agar lahir ketajaman dan ketepatan sasaran dalam masa pembelajarannya.

Begitulah hikmah hadits tersebut yang pernah diajarkan oleh kakak sulung seperjalanan kepada saya lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Ah, betapa banyaknya hutang saya kepada beliau atas pengajaran-pengajarannya T_T

Wallahu 'alam bishawwab


ditulis oleh :
Alfathri Adlin

alfathri_facebook@ymail.com

Kata-kata pertama

Selama dunia masih berputar dan masih ada kesempatan
tak berhenti bersyukur untuk mengejar harapan
selalu tetap mengingatNYA dengan penuh rasa iman
Jangan pernah kau lupakan Tuhan...

Hari ini hari milikku, juga esok masih terbentang
dan mentari kan tetap menyala di sini di dalam hatiku
gemuruhnya berkumandang setiap shalat lima waktu
tak kuasa hamba menahan rasa haru

Karena setiap hentakan nafas adalah ibadah kepadaMU

kumandang takbir yang menggema saat aku berdiri
seperti batu bara yang memberi energi
karena ayat-ayat MU sangatlah berarti
seperti cahaya lentera di tengah kegelapan malam